Hukum Menggodho' Puasa Bagi Orang Yg Meninggal Karna Sakit
Soal antrian ke
Sail @-Muslihun
Hukum orang punya hutang puasa meninggal dunia.
Deskripsi masalah
Ada seseorang yang sakit disaat bulan ramadhan hingga ia tak bisa menjalankan kewajibannya, karena sakitnya itu ia sebagai mana umat muslim lainnya tak bisa berpuasa.
Namun pada akhirnya orang itu meninggal dunia dan belum sempat mengqodho puasanya karena sakitnya yang tak kunjung sembuh.
PERTANYAAN :
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Saya mau tanya. Orang yang meninggal dunia sementara dia meninggalkan puasa, apakah wajib di kadha oleh ahli warisnya atau bagaimana ?
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
JAWABAN :
Wa'alaikumussalamu warohmtullohi wabarokatuh
Imam Muhammad bin ‘Amr bin Ali.
orang mati dengan meninggalkan puasa Ramadhan, Nadar atau puasa Kafarot, sedangkan ia belum sempat menggantinya, seperti sakit yang ia derita terus berkepanjangan dan sedikit harapan untuk sembuh, atau ia terus melakukan perjalanan yang diperbolehkan (mubah, perjalanan yang tidak untuk maksiat) sampai ia mati, maka ia tidak perlu mengganti puasa yang ditinggalkannya, baik dengan puasa atau dengan membayar fidyah (makanan pokok), sebab ia tidak lalai.
Tapi jika ia sengaja tidak berpuasa (tanpa sebab yang dibenarkan), kemudian ia meninggal dunia, baik sebelum sempat atau telah punya waktu untuk mengganti puasanya, atau ia tidak berpuasa karena alasan yang dibenarkan, kemudian meninggal setelah ia memiliki kesempatan untuk mengqadla’ puasanya, (dalam kedua masalah ini) wali atau keluarga si mayit harus memberikan satu mud makanan pokok daerah tersebut untuk setiap satu hari yang diambilkan dari harta peninggalan (tirkah) si mayit (dan diberikan kepada para fakir miskin). Apabila orang yang meninggal tersebut tidak memiliki harta, maka wali tidak wajib berpuasa atau membayar fidyah yang diambil dari hartanya sendiri, tapi (hal itu) disunnahkan bagi si wali, sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Barang siapa yang mati sedangkan ia punya tanggungan puasa, maka walinya boleh berpuasa untuknya”.
Dari pemaparan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa ahli waris tidak harus mengqadla’ atau membayar fidyah atas puasa yang ditinggalkan salah satu keluarga yang meninggal karena sakit, karena ia tidak dalam kategori lalai dalam meniggalkan kewajiban.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Referensi :
نهاية الزين - ج ١/ص ١٩٢
ومن مات وعليه صيام رمضان أو نذر أو كفارة قبل إمكان فعله بأن استمر مرضه الذي لا يرجى برؤه أو سفره المباح إلى موته فلا تدارك للفائت بالفدية ولا بالقضاء ولا إثم عليه لعدم تقصيره فإن تعدى بالإفطار ثم مات قبل التمكن وبعده أو أفطر بعذر ومات بعد التمكن أطعم عنه وليه من تركته لكل يوم فاته مد طعام من غالب قوت البلد فإن لم يكن له تركة لم يلزم الولي إطعام ولا صوم بل يسن له ذلك لخبر من مات وعليه صيام صام عنه وليه.
المجموع شرح المهذب : ج ٦/ص ٤١٤
قال المصنف رحمه الله تعالى ( ولو كان عليه قضاء شيء من رمضان فلم يصم حتى مات نظرت فإن أخره لعذر اتصل بالموت - لم يجب عليه شيء ; لأنه فرض لم يتمكن من فعله إلى الموت فسقط حكمه كالحج ، وإن زال العذر وتمكن فلم يصمه حتى مات أطعم عنه لكل مسكين مد من طعام عن كل يوم ، ومن أصحابنا من قال : فيه قول آخر أنه يصام عنه لما روت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : { من مات [ ص: 414 ] وعليه صيام صام عنه وليه } ولأنه عبادة تجب بإفسادها الكفارة ، فجاز أن يقضى عنه بعد الموت كالحج ، والمنصوص في الأم هو الأول وهو الصحيح ، والدليل عليه ما روى ابن عمر أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : { من مات وعليه صيام فليطعم عنه مكان كل يوم مسكين } ولأنه عبادة لا تدخلها النيابة في حال الحياة فلا تدخلها النيابة بعد الموت كالصلاة
Wallahu A'lamu bisshowab
__________________________
Komentar
Posting Komentar