HUKUM MENGGARUK GARUK DALAM SHOLAT

Assalamualaikum wr.wb.
Diskripsi masalah:
Shalat adalah mi’raj-nya seorang Muslim. Shalat merupakan cara seorang Muslim untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Karena itu, setiap melaksanakan shalat, seorang Muslim diperintahkan untuk senantiasa menyucikan diri, baik lahir maupun batin. Karena shalat merupakan cara Muslim menghadap Allah, maka sudah sepantasnya bila dalam kegiatan shalat terbetik pikiran selain hanya berkonsentrasi menghadap Allah.

Pertanyaan:
bolehkah bergerak-gerak dalam shalat, yang tentu saja gerakan itu bukan gerakan shalat? Misalnya, menggaruk (kukur-kukur: Jawa), merapikan pakaian, memukul nyamuk, dan lain sebagainya.

Jawaban:
لا ) تبطل ( بحركات خفيفة ) وإن كثرت وتوالت بل تكره ( كتحريك ) أصبع أو ( أصابع ) في حك أو سبحة مع قرار كفه ( أو جفن ) أو شفة أو ذكر أو لسان لأنها تابعة لمحالها المستقرة كالأصابع

tidak batal shalat akibat gerakan-gerakan ringan meskipun banyak dan berulang-ulang namun hukumnya makruh seperti gerakan jari atau jemari saat menggaruk dengan syarat telapak tangannya tetap (tidak ikut bergerak) atau gerakan pelupuk mata, bibir, zakar atau lisannya karena kesemuanya masih mengikuti (menempel dengan tidak bergerak) pada tempat pokoknya yang diam dan kokoh seperti halnya jari-jemari. 

📙Fath al-Mu’in I/215-216 

( أو فعل ثلاثة أفعال متوالية ) بأن لا يعد عرفا كل منها منقطعا عما قبله ( كثلاث خطوات ) وإن كانت بقدر خطوة مغتفرة أو مضغات ثلاث ( أو حكات ) متوالية مع تحريك اليد ( في غير الجرب ) وكأن حرك يديه ورأسه ولو معا أو خطا خطوة واحدة ناويا فعل الثلاث وإنم لم يزد على الواحدة ( أو وثب وثبة ) ولا تكون الوثبة إلا ( فاحشة أو ضرب ضربة مفرطة ) أو صفق تصفيقة أو خطا خطوة بقصد اللعب وإن كانت التصفيقة بغير ضرب الراحتين ( بطلت ) صلاته في جميع ما ذكر ( سواء كان عامدا أو ناسيا ) لمنافاة ذلك لكثرته أو فحشه للصلاة وإشعاره بالإعراض عنها والخطوة بفتح الخاء المرة وهي المراد هنا إذ هي عبارة عن نقل رجل واحدة فقط حتى يكون نقل الأخرى إلى أبعد عنها أو أقرب خطوة أخرى بخلاف نقلها إلى مساواتها وذهاب اليد ورجوعها ووضعها ورفعها حركة واحدة أما في الجرب الذي لا يصبر معه على عدم الحك فيغتفر الحك لأجله وإن كثر لاضطراره إليه ( ولا يضر الفعل القليل ) الذي ليس بفاحش ومنه الخطوتان وإن اتسعتا واللبس الخفيف وفتح كتاب وفهم ما فيه لكنه مكروه ( ولا حركات خفيفات وإن كثرت ) وتوالت لكنها خلاف الأولى وذلك ( كتحريك الأصابع ) في نحو سبحة وحكة فلا بطلان بجميع ذلك وإن تعمده ما لم يقصد به منافاتها وإنما لم يعف عن قليل الكلام عمدا لأنه لا يحتاج إليه فيها بخلاف الفعل فيعفى عما يتعسر الاحتراز عنه مما لا يخل بها والأجفان واللسان كالأصابع وقد يسن الفعل القليل كقتل نحو الحية

Atau batal shalat seseorang akibat menjalani tiga pekerjaan secara berturut-turut (sekira menurut pandangan kebanyakan orang antara gerakan yang satu dan gerakan berikutnya tidak dianggap terputus) seperti tiga kali melangkah (meskipun langkah yang diampuni oleh syara’, seperti makmum dibelakang imam yang mengganti imam yang berhalangan ditengah-tengah shalat) atau tiga kali kunyahan atau tiga kali garukan berturut-turut dengan mengikutkan tangan ikut bergerak diselain kudis, dan seperti dengan menggerakkan kedua tangan dan kepalanya dengan secara bersama-sama atau bergerak dengan satu gerakan dengan diniati tiga gerakan sekaligus meski praktiknya dia hanya bergerak sekali, atau dengan melompat yang sangat, memukul keras, bertepuk tangan atau melangkah dengan tujuan bermain-main meskipun tepukan tangannya dengan tanpa menepukkan kedua telapak tangannya, kesemua yang tersebut diatas dapat berakibat membatalkan shalatnya baik sengaja atau lupa (karena menjalankannya dengan berturut-turut menafikan dan mencelakan shalat sekaligus tanda ia berpaling dari shalat.

Sedang dalam masalah kudis yang tidak dianggap bahaya dan membatalkan shalat dan diampuni menggaruknya karena adanya unsur darurat (terpaksa).Juga tidak berbahaya dan membatalkan shalat perbuatan sedikit/tidak sampai tiga kali berturut-turut asalkan perbuatan sedikit tersebut bukan karena maksud mencelakan shalat, diantara contohnya melangkah dua kali meskipun langkahnya lebar-lebar, mengenakan pakaian ringan, membuka kitab hanya saja yang demikian makruh hukumnya.Juga tidak berbahaya dan membatalkan shalat gerakan-gerakan berturut meskipun dilakuakan secara berulang-ulang yang dikerjalan dengan anggauta tubuh yang ringan seperti menggerakkan jemari semacam jari telunjuk dan dan dibuat menggaruk-garuk hanya saja hukumnya hilaaf al-Uala (menyalahi keutamaan) asalkan gerakannya tidak dimaksudkan untuk mengerjalkan hal-hal yang menaikan shalat, dibedakan antara hukum berbicara sedikit dalam shalat yang berakibat batalnya shalat dengan hukum bergerak sedikit dalam shalat yang berakibat hukum diampuni dan tidak membatalkan shalat karena pembicaraan dalam shalat tidak dibutuhkan sedang bergerak dalam shalat hal yang sulit dihindari karenanya asalkan masih tergolong sedikit maka diampuni, dan pelapuk mata, lisan gerakannya seperti gerakan jemari tangan bahkan terkadang justru disunahkan menjalani perbuatan sedikit dalam shalat seperti saat membunuh semacam ular"

📙Al-Minhaj al-Qawiim I/248-249 

Tambahan ibaroh:

Jika gatalnya karna penyakit sekiranya tidak bisa di tahan kalau tidak di garuk maka boleh menggaruknya dan tidak menyebabkan batalnya sholat sekalipun dengan 3 kali gerakan.

الشرقاوى : ج١    ص٢٢٠📙
وَكَثِيْرُ الْفِعْلِ اِذَا كَانَ لِشِدَّةِ جَرَبٍ أَوْ خَفِيْفًا كَتَحْرِيْكِ أَصَابِعِهِ فِي سُبْحَةٍ لاَيُفْسِدُ (قوله لِشِدَّةِ جَرَبٍ) اَيْ جَرَبٍ شَدِيْدٍ بِأَن لاَّ يَقْدِرَ مَعَهُ عَلَى عَدَمِ الْحَكِّ هَذَا اِنْ لَمْ يَعْلَمْ مِنْ حَالِهِ أَنَّهُ يَعْتَرِيْهِ تَارَةً وَيَغِيْبُ عَنْهُ أُخْرَى وَإِلاَّ فَيَجِبُ عَلَيْهِ انْتِظَارُ زَوَالِهِ مَالَمْ يَخْرُجِ الْوَقْتُ كَمَا قَالُوْهُ فِى السُّعَالِ وَكَالْجَرَبِ الْقُمَّلُ فَلاَ تَبْطُلُ بِتَحْرِيْكِ كَفِّهِ لِلْحَكِّ لَهُ ثَلاَثًا وِلاَءً لِلضَّرُوْرَةِ اهـ

تحفة المحتاج : ج٢   ص١٥٥📙
أَمَّا إذَا حَرَّكَهَا مَعَ الْكَفِّ ثَلاَثًا مُتَوَالِيَةً فَإِنَّهَا مُبْطِلَةٌ إلاَ لِنَحْوِ حِكَّةٍ لاَ يَصْبِرُ مَعَهَا عَلَى عَدَمِهِ بِأَنْ يَحْصُلَ لَهُ مَا لاَ يُطَاقُ الصَّبْرُ عَلَيْهِ عَادَةً وَيُؤْخَذُ مِنْهُ أَنَّ مَنِ ابْتُلِيَ بِحَرَكَةٍ اضْطِرَارِيَّةٍ يَنْشَأُ عَنْهَا عَمَلٌ كَثِيرٌ سُوْمِحَ فِيهِ اه.

Jika geraknya kurang dari tiga kali hukumnya
makruh ; jika gerakannya sampai tiga kali maka hukumnya batal; jika gerakannya karena
penyakit /ﺇﺿﻄﺮﺍﺭ maka tidak batal.

ﻭﻋﺒﺎﺭﺗﻪ :
.1 ( ﻣﺴﺌﻠﺔ ﻙ ) ﺍﻻﻫﺘﺰﺍﺯ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺘﻤﺎﻳﻞ ﻳﻤﻨﺔ ﻭﻳﺴﺮﺓﻣﻜﺮﻭﻩ ﻣﺎﻟﻢ ﻳﻜﺜﺮ ﻭﺍﻻ ﺃﺑﻄﻞ ﻛﺎﻟﻤﻀﻎ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻦ ﺍﻻﺿﻄﺮﺍﺭ ﺍﻫـ

( ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ ﺹ . 55 📙

.2 (ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ ) ﺍﻟﻤﺘﻮﺍﻟﻲ ﻛﺜﻼﺛﺔ ﺧﻄﻮﺓ ﻋﻤﺪﺍ ﻛﺎﻥ ﻛﺬﻟﻚ ﺍﻭ ﺳﻬﻮﺍ( ﻗﻮﻟﻪ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ ) ﺍﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺮﻑ ﻭﺿﺒﻂ ﺑﺜﻼﺛﺔ ﺃﻓﻌﺎﻝ ﻓﺎﻛﺜﺮ ﻭﻟﻮ ﺑﺎﻋﻀﺎﺀﻣﺘﻌﺪﺩﺓ ﻛﺎﻥ ﺣﺮﻙ ﺭﺃﺳﻪ ﻭﻳﺤﺴﺐ ﺫﻫﺎﺏ ﺍﻟﻴﺪ ﻭﻋﻮﺩﻫﺎ ﻣﺮﺓ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻣﺎﻟﻢ ﻳﺴﻜﻦ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ

 ( ﺍﻟﺒﺎﺟﻮﺭﻱ ﺝ 1. ﺹ . 178 📙

Wallahu A'lamu bisshowab.

Penanggung jawab: @ummi/ امي دندازهيرة
Perumus dan mujawwib:   @Ust khosiyanto spdi @ust Aby Abd Hady @Ustadz M . Hasyiem Ritonga spd  @Ustad عاشق العلماء,  @ustd Ishadi dan Tim Admin lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Menolak Perjodohan Dari Orang Tua

Hukum Baju Yang Transparan Bagi Perempuan

HUKUM SHOLAT LIHURMATIL WAKTI/لفاقد الطهورين